1 Apr 2008

Puisi yang Menyakitkan

Semua terdiam,

bahkan jika daun pun bersedia menggerutu,

pasti gemerisiknya akan terdengar hingga pojok lapangan itu,

dan kemudian terdengarlah


Pasal 1 : Senior tidak pernah salah!

Pasal 2 : Jika senior salah, lihat pasal 1!


Kembali semua terdiam,

bahkan jika ada mulut yang bersedia membuka,

pasti gerakannya akan terdengar hingga pojok lapangan itu,

dan kemudian semua semakin terdiam …


jika saja puisi itu masih terdengar, meski lirih, maka terenggutlah kesucian sebuah tanah suci, kampus

kampus adalah pencetak para intelektual, bukan pencetak para militeris. Dan itu tak bisa ditawal lagi.

Selamat datang, sahabatku, tentu tujuanmu disini untuk berpikir, bukan main otot. Kami yakin, puisi itu terlahir hanya karena ciptaan dendam para pendahulu kalian saja.

Militerisme, perpeloncoan, main bentak, uji mental atau apapunlah namanya, yang pasti, hentikan itu sekarang juga!!

(Puisi dan narasi : Didik HA.)

Tidak ada komentar: