2 Feb 2008

Legenda Coban Rondo

Kisah dibalik air terjun coban rondo, berawal dari sepasang pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahan.

Mempelai wanita bernama Dewi Anjarwati yang berasal dari Gunung Kawi, dan mempelai pria
bernama Raden Baron Kusumo yang berasal dari Gunung Anjasmoro.

Setelah usia pernikahan mereka menginjak 36 hari atau disebut dengan selapan (bahasa jawa). Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke Gunung Anjasmoro, yang merupakan tempat asal suaminya. Namun orang tua Dewi Anjarwati melarang kedua mempelai untuk pergi, karena usia pernikahan mereka baru berusia 36 hari (selapan). Tetapi keduanya bersikeras pergi dengan resiko apapun yang terjadi di perjalanan.


Ketika masih di dalam perjalanan keduanya dikejutkan dengan kehadiran Joko Lelono, yang tidak jelas asal - usulnya. Tampaknya Joko Lelono terpikat dengan kecantikan dewi Anjarwati, dan berusaha untuk merebutnya dari Raden Baron Kusumo. Perkelahian antara Joko Lelono dengan Raden Baron Kusumo tidak dapat dihindarkan lagi. Kepada para Punokawan (pembantu) yang menyertai kedua mempelai tersebut, Raden Baron Kusumo berpesan agar Dewi Anjarwatidisembunyikan di suatu tempat yang ada Cobannya (air terjun).

perkelahian antara Raden Baron Kusumo dengan Joko Lelono berlangsung seru dan mereka berdua gugur. Akibatnya Dewi Anjarwati menjadi janda (rondo = dalam bahasa jawa). Sejak saat itulah Coban atau air terjun yang dijadikan sebagai tempat persembunyian Dewi Anjarwati dikenal dengan sebutan Coban Rondo (air terjun janda).

Konon batu besar di bawah air terjun merupakan tempat duduk sang putri yang merenungi nasibnya.

Tidak ada komentar: