(oleh Nihla Farida, S.Psi.)
Ada orang tua yang tidak mengetahui sama sekali apa sebenarnya minat anaknya. Ada yang baru tahu ketika anak sudah dewasa, atau bahkan baru mengetahuinya setelah anak mengalami kegagalan dalam studi atau kegagalan saat menekuni suatu profesi. Sebenarnya merupakan suatu kerugian yang besar bila hal tersebut terjadi. Karena dengan mengetahui minat anak, orang tua akan mudah mengarahkan, membimbing dan mengantarkan anak pada cita-citanya kelak di kemudian hari.Pada semua usia, minat memainkan peran yang penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai dampak besar pada perilaku dan sikap. Minat terutama berkembang pesat saat anak-anak. Pada masa itu, minat menjadi sumber motivasi yang kuat untuk belajar. Anak yang berminat pada suatu hal atau kegiatan, maka ia akan berusaha lebih keras untuk belajar hal tersebut di banding anak yang kurang berminat.
Anak tidak dilahirkan lengkap dengan minat. Minat merupakan hasil pengalaman belajar. Seorang anak yang merasakan kepuasan dan keuntungan pada suatu kegiatan. Maka minat mereka tersebut akan cenderung menetap dan menguat. Berkembangnya minat sangat dipengaruhi oleh emosi. Artinya, bila anak senang akan suatu hal maka minatnya pada hal ini akan semakin besar.
Beberapa anak ada yang mengembangkan minat tertentu karena sekedar ituk-ikutan teman, padahal itu tidak sesuai dengan kemampuan mereka sendiri. Anak sering melakukan hal ini karena biasanya mereka ingin diterima pada kelompok tertentu. Kadang anak ikut kegiatan tertentu karena itu yang lagi trend. Misalnya kegiatan les biola yang sekarang lagi trend untuk les musik.
Ada kalanya anak mengisi waktu luangnya dengan menonton televise, mendengar radio, bukan karena mereka benar-benar berminat pada kegiatan itu, tetapi karena tidak ada yang bisa mereka lakukan selain itu. Oleh Karen aitu, kita sebagai orang tua harus pandai-pandai memilihkan dan mengembangkan minat yang positif bagi anak.
Ada metode yang lebih akurat untuk mengetahui minat anak, yaitu melalui tes psikologi yang telah terstandar. Namun kita sebagai orang tua bias melakukan penelusuran minat anak secara mandiri dengan metode-metode dibawah ini:
Pengataman Kegiatan
Banyak kegiatan yang dilakukan anak di luar tugas utamanya di sekolah. Kegiatan itu mungkin dilakukan pada waktu senggangnya, waktu bermain, maupun kegiatan-kegiatan yang khusus atau les. Dengan mengamati mainan anak dan benda-benda yang mereka beli, kumpulkan atau gunakan dalam aktivitas spontan kita bias tahu minatnya. Ada pengalaman nyata, ada seorang anak yang dari kecil sangat suka mengoleksi batu-batuan berbagai jenis dan bentuk. Ternyata sewaktu masuk perguruan tinggi ia memilih fakultas Teknik Jurusan Geologi, dan lulus dengan predikat memuaskan.
Pertanyaan
Biasanya anak yang berumur 4 atau 5 tahun lebih sering bertanya dari rentang umur yang lain. Bila anak terus-menerus bertanya mengenai sesuatu, minatnya pada hal tersebut lebih besar daripada minatnya pada hal yang lain.
Pokok Pembicaraan
sering anak berbicara dengan orang tua, dengan orang dewasa lain atau dengan teman sebayanya. Apa yang dia bicarakan memberikan petunjuk mengenai minat mereka dan seberapa kuat minat tersebut.
Kegiatan
Jika ditanya apa keinginan bila mendapat sesuatu, anak akan jujur menjawabnya. Bias jadi ia memilih sendiri apa hadiah ulang tahunnya, kegiatan apa yang akan dilakukan saat liburan, atau pulang dari sekolah.
Laporan
Dari orang-orang yang membimbing anak kita bias mendapatkan laporan apa saja yang menjadi minat anak. Biasanya lebih sering dari gurunya. Misalnya, anak sangat tekun bila mengikuti kelas aljabar, atau senang sekali mengikuti kelas lukis.
Membaca
Khusus untuk anak sudah bias membaca, kita akan tabu jenis bacaan apa yang disukainya. Mungkin juga buku-buku dengan tema-tema apa saja yang menarik perhatiannya, biasanya hal-hal tersebut yang menjadi minatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar