13 Jul 2008

Jalan-Jalan ke Sumenep Brow...


Liburan aku yang sekarang aku berkunjung ke Sumenep. Daerah yang paling subur di Madura. Dalam perjalanan dari tempatku di Malang ini berkisar 255 km. Aku berangkat pukul 09:25 am dan sampai di desa Bataal Barat Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep sekitar pukul 04:30 pm. Wah, benar-benar perjalanan jauh yang aku tempuh dengan Sepeda Motor Kesayanganku, "Smash". Sampai tempatnya langsung KO dech. Hehehe

Tapi perjalanannya cukup mengasikkan dengan pemandangan yang mempesona di Pamekasan. Jalan rayanya bersebelahan dengan pantai, jadi sambil jalan bisa lihat pantai yang di kelilingi dengan pohon bakau.

Besoknya aku ke berwisata ke Pantai Lombang.
Terletak (lebih kurang) 40 km ke arah timur dari kota Sumenep. Pantai ini masih bersih dan airnya juga jernih, juga gundukan pasir putihnya yang menggoda. Panjang garis pantai itu sekitar lima kilometer dengan lebar mencapai 50 meter. Cukup luas untuk melakukan berbagai aktivitas atau hobi-hobi masing-masing pengunjung. (Kalau hari minggu ada kuda sewaan lho...)

Ada juga yang menikmati air laut sambil berjemur dengan menggunakan pelampung dari ban yang disewa Rp5.000 sepuasnya. Lokasi wisata yang dikelola Pemerintah Kabupaten Mamuju dan warga sekitar ini cukup ramai disambangi warga Mamuju maupun dari beberapa kecamatan di sekitarnya pada hari libur, seperti hari Minggu atau perayaan hari besar lainnya.

Adapula semacam balai dari bambu yang ditata sangat rapi berukuran 4×4 meter dan diberi atap dari daun rumbia. Pengunjung yang membawa keluarga cukup banyak dapat menyewa balai bambu ini sebesar Rp25 ribu. Cukup murah dan dapat digunakan sampai sore.

Pengelola pantai wisata, Muh Kamin, menuturkan, kebersihan pantai dari sampah yang berasal dari laut maupun yang dibawa pengunjung sangat dijaga. “Setiap hari kami bersihkan bersama-sama. Tidak enak dilihat kalau banyak sampah bertebaran,” katanya.

Sesekali, even-even pertunjukan musik atau hiburan lainnya dipertontonkan di pantai wisata ini. Sebuah panggung berukuran besar dan cukup terawat telah disediakan oleh pengelola. Pokoknya tinggal pakai. Andai saja pertunjukan hiburan ini cukup rutin digelar, diyakini Kamin, dapat menyedot cukup banyak pengunjung.

Agar wisata Lombang-lombang lebih berkembang dan tidak hanya dikunjungi warga Mamuju, pengelola pantai berharap pemerintah menambah fasilitas wisata. “Kalau pengunjung disediakan perahu untuk keluar sekadar berlayar tidak jauh dari pantai, pasti banyak yang suka,” kata pria berumur 46 tahun itu.

Sebuah warung berwarna biru langit menyediakan makanan tradisional yang cukup jarang kita temui sehari-hari. Makanan yang dijual bernama Jepa. Penganan khas Mandar ini terbuat dari parutan singkong yang diperas kemudian dicampur parutan kelapa. Tetapi ada juga yang terbuat dari sagu.

Bentuknya bulat dan dipanggang di atas kuali tanah hingga matang. Sekilas mirip pembuatan kue serabi. Dalam satu porsi, biasanya pemilik warung memberikan dua lembar jepa. Cukup mengenyangkan karena mengandung karbohidrat yang tinggi. Bagi yang belum terbiasa menyantapnya, kadang cuma mampu menghabiskan satu lembar jepa.

Penganan jepa yang memiliki rasa agak sedikit tawar, lebih enak ditemani ikan yang dapat dipilih sesuai selera pada sebuah cold box berisi beberapa jenis ikan yang masih segar. Ikan itu kemudian dimatangkan dengan cara diasapi. Rasanya sangat gurih dengan aroma yang khas. Apalagi dicocol pada sambal yang terbuat dari tomat mentah.

Atau, kalau ingin mencoba rasa yang lain, potong sedikit jepa kemudian rendam ke dalam air ikan pallu mara yang berwarna kekuningan dengan rasa asam yang segar. Hmm, sangat nikmat. Tak heran banyak pengunjung yang mencoba makanan ini.

Disekitar pantai banyak sekali tumbuh pohon cemara udang, cemara ini merupakan cemara langka, dan "katanya" hanya ada di pantai Lombang Sumenep. Dan kabarnya juga cemara ini tidak boleh dibawa keluar Madura, bahkan keluar dari kabupaten Sumenep. Sayang, seperti kebanyakan tempat wisata di negara kita tercinta ini, Pantai Lombang juga kurang mendapat perhatian dan penangan serius dari pemerintah. Padahal, Pantai Lombang juga merupakan objek wisata menjanjikan yang pantas dipromosikan ke seluruh Indonesia, bahkan kalau perlu ke seluruh dunia.

Tidak ada komentar: