17 Mar 2008

Kembalikan Daya Tahan Tubuh dengan Zat Gizi

SERANGAN penyakit tipes terkait erat dengan penurunan kekebalan tubuh. Sebab, penyakit yang dipicu oleh kuman Salmonella typhi ini berkembang biak di dalam sel-sel darah putih.

Karena itu, spesialis gizi dr Dini Latief menganjurkan, penderitanya harus diberi konsumsi tiga macam zat gizi untuk mengembalikan daya tahan tubuh yang telah melemah.

''Ketiga jenis zat gizi tersebut, meliputi protein, lemak, dan vitamin maupun mineral,'' kata Dini.


Pada makanan dengan kandungan protein, lanjutnya, yang paling baik bersumber dari hewani dibandingkan nabati (tumbuh-tumbuhan). Pasalnya, protein hewani bisa langsung dimanfaatkan oleh tubuh sebagai pengganti sel-sel tubuh yang rusak akibat penyakit.

Untuk makanan berlemak bisa bersumber dari hewani maupun nabati. Zat gizi ini penting dalam pembentukan hormon dan enzim. Dengan begitu, kata Sekjen Perhimpunan Ahli Gizi Pangan itu, pengetatan dalam mengonsumsi makanan berlemak untuk berdiet pada penderita tipes tidaklah tepat.

Penderita juga membutuhkan makanan mengandung vitamin maupun mineral, karena kedua zat gizi yang berupa satu kesatuan ini berfungsi sebagai pengatur metabolisme tubuh.

Jadi, vitamin maupun mineral yang berisi beragam komponen gizi, antara lain besi dan seng, diperlukan dalam proses pengolahan makanan. Proses bersifat kimiawi itu terjadi mulai dari makanan masuk mulut, dicerna, sampai dengan diserap ke seluruh tubuh.

Dini pun memandang penting kedua zat gizi tersebut. Karena, fungsinya sekaligus mencegah dehidrasi manakala penderita tipes mengalami demam, sehingga terjadi penguapan cairan tubuh akibat panas yang ditimbulkan dari penyakit ini.

Maka, alangkah baiknya penderita tak hanya diberi banyak minum air, tapi juga jus buah. Soalnya, yang bersangkutan akan memperoleh manfaat ganda dalam bentuk asupan cairan ditambah vitamin dan mineral. Dua zat gizi tersebut bisa diperoleh dari buah-buahan.

''Vitamin dan mineral dalam buah-buahan memang dipercaya mampu meningkatkan kadar trombosit dalam darah yang berpotensi untuk memperkuat kekebalan tubuh.''

Hal lain yang patut diperhatikan, kata Ketua Umum Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia ini lagi, pemberian makanan kepada penderita demam tipes hendaknya dalam bentuk cairan. ''Paling tidak, sudah dilunakkan lebih dulu.''

Jaga kebersihan

Sementara itu, Elvina Karyadi, pakar gizi dari Pusat Kajian Gizi Regional Universitas Indonesia di Jakarta mengungkapkan tidak ada aspek gizi yang spesifik untuk mencegah penularan kuman Salmonella typhi penyebab demam tipes. Baginya, yang penting mengonsumsi makanan dengan zat gizi yang seimbang.

Ketika dihubungi Media kemarin, di Jakarta, ia menganggap kuncinya terletak pada aspek kebersihan. Maksudnya, hal terpenting yang mesti dilakukan masyarakat adalah memelihara kebersihan individu maupun lingkungan, terutama yang berkaitan dengan konsumsi makanan.

Umpamanya, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, terlebih setelah keluar dari toilet (tempat buang air besar maupun kecil) agar kuman-kuman mati dan tidak menyebar ke makanan.

Kebersihan makanan harus pula dijaga. Misalnya, dengan mencuci sayuran dengan air matang sebelum dikonsumsi, apalagi kalau dijadikan sebagai lalap karena tanpa dimasak.

"Peralatan untuk mengolah dan memasak juga mesti bersih. Bila dicuci, airnya harus bersih," ulas Elvina seraya menegaskan makanan basi dan yang didiamkan terlalu lama, perlu dihindari. Ia beralasan, selain tak segar lagi, makanan itu juga telah terkontaminasi oleh berbagai kuman yang membahayakan pencernaan. (Rse/V-1)

Sumber: Media Indonesia, 3 Maret 2004

Tidak ada komentar: