21 Okt 2009

Manfaat Donor Darah

“Tass!” Jarum memasuki area kulit lipatan lengan yang telah disterilkan dengan alkohol. Ketika darah mulai mengalir ke kantong darah, sensasi tersendiri menggelitik tubuh. Setelah proses selesai, sebuah bungkusan berisi roti, susu, air mineral, serta kapsul penambah darah diberikan pada pendonor. Itulah sebagian gambaran proses transfusi darah.
Banyak orang yang ciut nyalinya dan takut akan berbagai resiko donor darah. Padahal, sebelum mendonorkan darah, calon pendonor harus melewati berbagai prosedur demi keamanan dirinya. Calon pendonor harus berusia sedikitnya 17 tahun, berbadan sehat, dan tidak sedang hamil atau menstruasi (bahkan wanita yang baru beberapa hari selesai haid dilarang menyumbangkan darahnya). Selain itu, calon pendonor harus memiliki berat badan minimal 45 kg, tekanan darah normal, melakukan donor darah minimal tiga bulan yang lalu, dan mengisi persyaratan lain di formulir donor darah (diantaranya tidak pernah tertular AIDS, Hepatitis C, dll).
Tetapi, tetap saja ada anggapan bahwa setelah melakukan donor darah, tubuh kita akan lemas dan melemah. Anggapan seperti itu salah, karena setelah melakukan donor kita diberi asupan manis seperti susu dan roti, untuk mempercepat proses pembentukan darah. Donor darah juga mempercepat proses penggantian sel-sel darah. Hasilnya, tubuh kita akan menjadi lebih sehat. Sel-sel darah dalam tubuh hanya mampu bertahan selama 100 hari. Jika darah tidak didonorkan, sel itu akan terbuang sia-sia.
Selain itu, donor darah juga dapat menghindarkan kita dari penyakit jantung dan kanker. Bagaimana bisa? Gaya hidup modern mengakibatkan kita lebih sering mengkonsumsi daging merah dan kurang asupan serat. Akibatnya, jumlah zat besi di tubuh kita terlalu banyak. Hasilnya, terbentuk radikal bebas yang dapat mengganggu kerja sel normal. Jika fungsi sel normal terganggu, kita akan beresiko terkena serangan jantung dan kanker.
Dengan rutin mendonorkan darah, radikal bebas yang terkandung dalam darah akan berkurang. Resiko terkena kanker dan serangan jantung pun akan berkurang.
Anda tidak usah takut tertular penyakit dari jarum yang digunakan. Jarum itu steril dan hanya digunakan sekali pakai. Tak usah gentar dengan anggapan pendonor rugi, karena menyumbang darahnya cuma-cuma, sedangkan Bank Darah mendapat untung karena menjual kantong darah. Biaya pembelian darah digunakan untuk memelihara kantong darah dalam Bank Darah.
Dengan melakukan donor darah, otomatis kita juga menolong nyawa sesama manusia. Sekali kita melakukan donor, akan menolong tiga orang sekaligus. Karena satu kantong darah dapat diolah menjadi tiga bagian, sel darah merah, plasma, dan platelet.
Setelah sepuluh kali melakukan donor darah, anda juga berhak memperoleh dispensasi biaya pengganti pengelolaan darah. Anda bisa memperoleh piagam donor darah setelah melakukan penyumbangan darah ke-10, 25, 50, 75, dan 100 kali. Biasanya, piagam donor darah untuk donor ke-50 diberikan oleh Presiden di Jakarta. Saat itu, anda berhak untuk bersalaman dengan beliau.
Tanggal 21 Juni ini diperingati sebagai hari donor darah. Selamat menyumbang darah, menolong sesama, dan menyehatkan diri sendiri.

Tidak ada komentar: